contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Materi buat Audisi SUCI-5 Jakarta 21 Des 2014

banner
Premis : Gue Bukan Teroris

1. Opening
Coba luruskan dan rapatkan shaf barisannya....
(berbalik belakangi penonton)
Allaahu Akbar...!
Assalamu alaikum warhamtullahi wabarakatuh.

2.
Allahu Akbar
Gue Sidik, Sidik Rizal.
Tiga tahun terakhir ini gue jadi risih.
Bukan jadi Habib Riziq, tapi jadi risih,
jadi risih banget karena orang panggil gue:
'Pak Haji', 'Pak Ustadz' atau 'Pengikut ISIS'

3.
Mulanya gue risih orang panggil gue 'Pak Haji',
karena kenyataannya gue belum naik haji.
Dan gue bukan tukang bubur.

4.
Tapi sekarang gue gak risih lagi,
setelah ustadz gue ngajarin bahwa panggilan 'Pak Haji' adalah doa yang baik,
jadi itu harus diaminkan.
Sekarang setiap kali orang panggil gue, "Pak Haji...!"
Gue jawab, "Aamiin. Saya belum haji. Dan insya Allah saya umroh...!"
Anehnya , sejak itu gak ada yang panggil gue, "Pak Umroh...!"
Tetap aja dipanggil 'Pak Haji'. Aneh.

5.
Masalah panggilan Pak Ustadz, emang awalnya agak risih, tapi sekarang sudah gak lagi.
tapi lama-lama ada kebanggaan tersendiri. Maaf bukannya gue takabur ataupun sombong.
Mungkin ada benarnya juga kalo gue sering dipanggil 'Pak Ustadz'. Tahu kenapa?
Karena gue berprofesi sebagai tukang bekam, tukang madu dan marbot masjid.
Kenapa marbot masjid dipanggil pak ustadz?
Karena kalo bukan marbot masjid, siapa lagi yang mau dipanggil pak Ustadz?
Untuk bisa disuruh-suruh jaga kebersihan mesjid?
"Sidik tolong jaga kebersihan masjid setiap malam habis isya' ya...?!"
"Iya pak Ustadz. Insya Allah." kata gue ke pak ustadz, ketua masjid.
Betul kan? Kalo gue sering dipanggil pak ustadz, setiap hari lagi.

6.
Nah yang belum hilang dari rasa risih gue karena penampilan gue ini adalah,
masih ada aja orang yang nyinyir dan manggil gue sambil ngeledek.
Sidik itu anggota. Anggota teroris.
Sidik itu komandan. Komandan ISIS.
Sidik itu tentara. Tentara Taliban.
Nyebelin banget. Bedebah mereka...!

7.
Emang gue jadi teroris gitu? Karena gue pake celana cingkrang?
Emang gue jadi teroris gitu? Karena gue jenggotan dan pake ghamis?
Emang gue jadi teroris gitu? karena gue pake rompi anti peluru?
Kan enggak... Bedebah mereka...!

8.
Gak semuanya orang yang berpakaian syariah seperti ini,
beraliran garis keras, seperti anggota teroris atau ISIS,
Pasukan Taliban dari Afghanistan yang nyerang Pakistan,
atau Lasykar Jihad, Lasykar FPI ataupun Lasykar Pelangi..

9.
Bisa jadi Jama'ah Tabligh, Hizbut Tahrir, jama'ah Habaib dari Yaman,
atau bisa jadi Kyai NU Aswaja yang katanya Ahli Sunnah wal Jama'ah,
atau bisa jadi Ulama Muhammadiyah, Ikhwanul Muslimin Mesir,
atau Wahabi, Syaikh dari Arab atau juga kelompok Salafi.
Nggak bisa kan bedain mereka?

10.
Padahal kita semua sudah tahu, kan?
Don't judge the book by it's cover.
Jangan lihat buku dari luar koper.... ya nggak kelihatan, buka dulu tutup kopernya.
Maksud saya, jangan nilai buku dari sampulnya.

11.
Misalnya, ada perempuan pake ghamis,
pake jilbab syar'i yg panjang ke bawah
dan pakai niqab, purdah, cadar, masker atau topeng ninja.
kalo ada perempuan yang berpakaian seperti itu
kan belum tentu dia itu istrinya teroris...
barangkali aja dia itu anaknya. Atau ibunya, marbot  masjid.
Ya anak saya pake cadar. Ibu dan istri saya gak pake cadar.

12.
Pokoknya
Don't judge the books by its cover.
atau
Don't judge the boobs by its bra.
itu kan Victoria Secret banget. Tahu Victoria Secret?

13.
Artinya, Easy to jump to conclusions atau easily jumping to conclusion, JTC.
Jangan gampang mengambil kesimpulan, tanpa obeservasi yang mendalam.

Misalnya ada ABG cewek naik motor bertiga, pake hotpan dan tanktop,
belum tentu mereka semua itu cabe-cabean, ya kan?
barangkali aja tukang ojek, yang di depan.
Yang di belakang baru 2 orang cabe-cabean.


14.
Atau misalnya ada cewek bertattoo,
kan belum tentu dia itu cewek preman atau Wanita Tanpa Suami, disingkat janda tattoan.
barangkali aja dia itu selebriti seksi, bintang film sensual atau menteri kabinet.
kan kita gak tahu dalam yang sebenarnya.

15.
Jadi janganlah kita suka menjustifikasi orang.
Misalnya, cara berpakaian gue ini.
Apakah gue teroris, karena gue pake celana cingkrang?
Apakah gue teroris, karena gue pake ghamis panjang?
Apakah gue teroris, karena gue pake rompi anti peluru?
Kan belum tentu gue ini Teroris, atau komandan ISIS.
barangkali aja gue ternyata pentolan FPI? Maaf...
Gak juga, sih... gue ini bukan pentolan FPI,
Gue ini orang yang cinta damai,
Gak suka kekerasan dan pemaksaan dalam agama.

16.
Jadi jangan salahin gue,
kalo lo nyangkain gue teroris,
hanya gegara gue berpakaian seperti ini.
Gue gak suka, bikin kesel tauk.

17. Closing
Gue hanya seorang marbot masjid yang kepengen jadi komika serius.
Jadi kalo lo semua ngetawain gue karena ngeledek,
mendingan gak usah ketawa, daripada gue nanti teroris.

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner