contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Ki Kusumo Berang dan Mengamuk di Kedubes Malaysia

banner

Kami Menuntut Pertanggungjawaban dari Malaysia. Karena Mereka Sudah Terlalu Sering Menghina dan Merendahkan Harga Diri Bangsa Indonesia



KEMANG PRATAMA, BksOL - Dilansir dari Kapanlagi.com, sebagai kelanjutan dari aksi Solidaritas Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) untuk TKI korban Malaysia yang dilaksanakan di depan Kedutaan Besar Malaysia pada Selasa (8/5) lalu, Ki Kusumo bersama KPMP kembali melakukan aksi serupa di Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Ki Kusumo sebagai Ketua Umum Komando Pejuang Merah Putih (KPMP) memang sedianya akan terus mengawal kasus yang telah mencoreng harga diri bangsa ini sampai ke titik maksimal.

“Tetap seperti demo sebelumnya, kami menuntut pertanggungjawaban dari Malaysia. Karena mereka sudah terlalu sering menghina dan merendahkan harga diri bangsa Indonesia. Mereka selalu bikin kasus terhadap Indonesia,” papar Ki Kusumo di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Kamis (10/5) pagi.

Dan kasus yang menjadi perhatiannya kali ini adalah penembakan dan pencurian organ tubuh yang dialami TKI di sana. Baginya, sebagai bangsa, khususnya generasi muda, harus bisa teriak dan membela sampai titik darah penghabisan.

“Jangan sampai ini tak berkesudahan. Makanya kami menyatakan sikap. Ini merupakan pelanggaran HAM internasional, ini pelanggaran HAM berat. Harus ada keterangan dan permintaan maaf secara resmi dari Malaysia. Kami protes dan kami akan lakukan sweeping.

Kalau mereka melakukan hal yang semena-mena terhadap WNI di sana, kita juga bisa melakukan hal yang serupa,” ancam produser yang juga penasehat spiritual ini.

Tak hanya kepada Malaysia, Ki Kusumo pun mengaku sangat geram kepada pemerintah sekarang yang terlalu lamban dan tak bertenaga ketika harus berhadapan dengan Negeri Jiran tersebut, beda sekali dengan era kepemimpinan Presiden Soekarno.

“Harusnya pemerintah kita harus tegas. Bukan hanya putuskan hubungan diplomatik. Bahkan kalau kita udah sering dihina ya kita perang aja. Kalau kita bicara merah-putih ya kita sebagai bangsa harus bisa bersama. Selesaikan dengan baik-baik atau kami selesaikan dengan cara yang tidak baik-baik,” pungkas Ki Kusumo. [■]

Reporter: Kpl/Ato/Rea-TimRedaksi, Editor: DikRizal

1 Comments

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

  1. Jakarta Paranormal Ki Kusumo bersama massa Komando Pejuang Merah Putih yang dipimpinnya mendemo Kedubes Malaysia. Mereka memprotes tindakan Malaysia, yang dinilai semena-mena pada tenaga kerja Indonesia (TKI).

    Pantauan detikcom, Komando Perjuangan Merah Putih datang di Kedubes Malaysia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (8/5/2012), pukul 10.15 WIB. Massa yang berjumlah 70-an orang itu mengenakan kemeja loreng merah-putih-hitam.

    Ada aksi teaterikal yang mereka suguhkan. Ada algojo, memegang senjata laras panjang dari styrofoam, dengan mengenakan tutup kepala dari plastik hitam, dia menembak seseorang di depannya yang bertelanjang dada, mengenakan celana pendek dan sarung. Kemudian, orang yang bercelana pendek dan sarung itu jatuh tergeletak, diinjak-injak kepala dan dadanya oleh sang algojo. Kemudian ada pula 4 orang berponco biru mengusung keranda mayat.

    Mereka juga membawa 3 spanduk berukuran 0,5 m x 3 meter yang bertuliskan, 'Kami menuntut pemerintah Malaysia bertanggung jawab atas penembakan dan penganiayaan warga Indonesia di Malaysia' dan beberapa poster yang mengecam Malaysia.

    "Saya ingin masuk untuk ketemu Kedubes Malaysia, saya ingin melakukan sesuatu jika negeri ini tidak bertindak, saya akan ajukan perang!" teriak Ki Kusumo melalui pengeras suara.

    Ada sekitar 70 personel Kepolisian yang menjaga gerbang Kedubes Malaysia. Lalu lintas ke arah Menteng tetap lancar kendati massa memakai separuh lajur jalur lambat.

    Pemerintah Indonesia masih menyelidiki misteri kematian 3 TKI di NTB, setelah dugaan pencurian organ tidak terbukti. Tim investigasi Indonesia yang melibatkan Polri dan Kejagung sudah berangkat ke Malaysia pada Minggu, 6 Mei lalu.

    (nwk/nrl)

    ReplyDelete

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner