contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

KPK Mendadak Dangdut

banner
Jakarta - webrizal.com
"Yang jelas bukan cuma gue aja yang bakalan kesel kalo para koruptor eh berhasil lolos dari pemeriksaan KPK dan Sidang Tipikor." ujar seorang teman sambil menyeruput minum kopi tanpa henti.

Bicara dan terus menghabiskan singkong goreng di warung kopi depan warnet dekat rumah saat mendengar bahwa KPK masih tidak optimal dan tebang pilih dalam memberantas korupsi yang disiarkan di televisi. Saya pun hanya tersenyum sambil sesekali mengurut-ngurut kaki saya yang masih belum sembuh benar dari luka kecelakaan motor hari Rabu lalu.


Sepertinya kinerja KPK memang belum optimal, sehingga wajar saja sebagian masyarakat menganggap KPK seperti halnya lagu Ayu tingting, hanya mendapatkan alamat palsu. Kira-kira begini, mendapatkan laporan tindak pidana korupsi, tapi kurang cukup bukti dan terkadang jika cukup bukti, tapi tak bisa diperkarakan atau bila sudah diperkarakan, tak bisa dijadikan kasus pelanggaran hukum pidana atau tindak korupsi.

Persis sekali dengan lagunya Ayu Tingting kan, "Kemana... kemana oh dimana?" Seolah mencari koruptor yang jujur sama susahnya dengan mencari penegak hukum yang curang.Hehehehe! Pantas saja sekelompok massa jauh-jauh datang dari Subang menggelar musik dangdut di depan gedung KPK. Otomatis, seketika itu juga KPK Mendadak Dangdut. Dalam pengertian harfiah, sekaligus dalam pengertian penuh makna. Memang KPK mendadak jadi lebih dangdut daripada sebelumnya... Apa sebelumnya KPK memang bergaya metal atau rock n roll dalam memberantas korupsi? Nggak juga sih. tapi begitulah yang kita baca dari liputan beberapa media, sepeti liputan Republika.com berikut ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diramaikan musik dangdut, Rabu (25/1). Selain diramaikan musik asli Indonesia itu, lembaga ad hoc itu juga diramaikan oleh puluhan orang yang berasal dari Gerakan Anak Subang anti Korupsi (Gasak) yang berjoget ria.

Dengan mengenakan slayer hitam tanpa kaos badan, mereka menggelar aksi unjuk rasa menuntut keadilan. Menurut koordinator aksi, Nano Hermanto, KPK di bawah kepemimpinan Abraham Samad, harus menunjukkan 'taring' keberaniannya untuk menegakkan korupsi. "KPK jangan tebang pilih," ujarnya mengingatkan.


Gasak mencontohkan beberapa kasus yang dinilai tidak jelas dalam penegakannya, yaitu kasus korupsi Bupati Subang, dan Eep Hidayat. Tak hanya itu, ungkap Nano, kasus Wali Kota Bekasi, Mochtar Muhammad, dan Wakil Wali Kota Bogor yang belum terselesaikan hingga saat ini.

Nano menuding para hakim di pengadilan korupsi tidak serius dalam melaksanakan proses hukum. Selain itu, pihaknya juga menuding para hakim tersebut 'main mata' dengan para koruptor. "KPK harus turun tangan mengawasi," kata Nano.

Akibat aksi tersebut, lalu lintas dari arah Menteng menuju Kuningan menjadi terhambat. Kemacetan pun tak bisa terhindarkan.

Post a Comment

Silakan pos kan komentar Anda yang sopan dan harap tidak melakukan pelecehan apalagi yang berkaitan dengan SARA.
Terima kasih.
Wassalam
Redaktur bksOL

Previous Post Next Post
banner